Hello Bloggers ^_^
mungkin sebagian dari kita penasaran dengan sejarah "Bakcang", tentunya makanan yang sudah tidak asing bagi kita ini juga memiliki sejarah tersendiri...
Sejarah bacang berasal dari tokoh Qu Yuan (343--289 SM). Qu Yuan
adalah sastrawan terkemuka dari Kerajaan Chu. Bukunya sangat laris dan
terkemuka, salah satunya Chun Tzu (Ratapan Negeri Tzu) dan Li Sao (Menapaki Kesedihan). Selain itu, ia juga dikenal sebagai menteri yang terpercaya dan setia.
Kerena popularitas itu, rekan-rekannya menjadi iri dan
berusaha menyingkirkan dia. Rekannya adalah para penjilat kekuasaan
yang bermanis-manis di depan raja dan berusaha menjatuhkan Kerajaan
Chu dan lebur dalam Kerajaan Chin. Qu Yuan tidak mau ikut dengan
konspirasi itu sehingga ia makin dibenci rekan-rekannya.
Pada suatu kesempatan, para menteri menekan tim dokter untuk
menyatakan pantang garam bagi raja yang sedang sakit. Akibatnya raja
menjadi makin sakit dan hanya bisa terbaring. Mengetahui adanya
komplotan ini, Qu Yuan diam-diam membungkus garam dalam daum bambu
dengan empat kerucut, lalu menggantung bungkusan itu di langit-langit
ranjang raja dengan maksud agar garam itu menetes sedikit demi sedikit
di atas mulut raja supaya kesehatab raja pulih lagi.
Ketika hal itu diketahui, Qu Yuan malah dituduh meracuni
raja. Karena tidak mau berurusan dengan pengadilan, lalu ia bunuh diri
dengan menceburkan diri ke Sungai Mi Lou. Mendengar berita ini rakyat
menjadi sedih dan mencari jenazah Qu Yuan. Mereka juga melemparkan
nasi yang dibungkus dengan bambu kerucut empat untuk dimakan ikan agar
tidak mengigit tubuh Qu Yuan. Mereka juga menabuh genderang di perahu
untuk mengusir roh-roh naga jahat yang bisa mengganggu roh Qu Yuan.
Peristiwa ini dikenang tiap tahun dengan perayaan Peh Chun (bacang). Perayaan ini ditandai dengan perlombaan perahu naga (dragon boat)
yang diawaki sekitar dua puluh orang pendayung yang duduk berpasangan
dan mendayung mengikuti ritme genderang dan tradisi ini juga ditandai
dengan makan bacang.
Itulah sejarah bacang. Keempat kerucutnya melambangkan empat
kata Qu-Yuan-Setia-Percaya. Bacang adalah lambang penghormatan
karakter terpercaya dan orang percaya malah tidak dipercaya dan bahwa
orang setia malah didakwa. Bacang adalah ungkapan utuhnya percaya dan
setia.
Lomba perahu naga dengan tim mencerminkan kerja sama yang
baik, tidak sikut menyikut, setia satu sama lain, bisa dipercaya dan
memercayai serta berani menghadapi segala tantangan demi kebenaran.
No comments:
Post a Comment